Selasa, 06 Februari 2018

Selasa, 03 Januari 2017

Perbedaan yang tak sama

Semangat hari selalu diawali dengan sejuknya udara pagi. Udara segar yang tanpa sepeserpun kita harus membayarnya. Nikmat yang tiada tandingannya ketika dia yang bernama oksigen masuk ke dalam diri ini untuk melanjutkan perjalanan hidup, namun terkadang kita sering lupa untuk bersyukur , mensyukuri setiap apa yang telah Allah berikan.
Perjalanan hidup tentunya tidaklah statis, untuk mencapai tujuan banyak jalan yang harus kita lalui dengan medan, suasana dan pemeran yang berbeda-beda. Kadang kau bisa menemui medan yang sangat mudah , berjalan lurus dengan kegemberiaan bersama orang yang nyaman, namun terkadang kau juga bisa berhadapaan dengan medan yang sebelumnya tak pernah kau bayangkan, di ujung tebing yang curam dengan angin kencang dan hujan lebat , tak ada satupun teman yang bisa menolongmu. Itulah perjalanan hidup, hanya Allah lah yang tau, kita hanya harus memainkan peran hari demi hari dengan sangat baik dengan skenario yang telah dibuat sangat baik oleh Sutradara hidup dan matimu , sutradara yang maha bijaksana dan adil. Sungguh, apakah kau masih mempertanyakan mengapa banyak perbedaan di dunia ini ? perbedaan adalah hal indah yang telah Allah berikan kepada kita agar kita dapat bersyukur akan segala nikmat-Nya.

Setelah melalui perjalanan bersama Pemain Berprestasi di Himatika FMIPA UNPAD pada tahun 2015, kini di tahun 2016 saya mencoba mengikuti skenario Allah untuk melanjutkan perjalanan di BEM KEMA FMIPA UNPAD. Keputusan yang saya ambil yaitu dengan mencalonkan diri sebagai ketua BEM KEMA FMIPA UNPAD pada waktu itu, dengan membawa VISI AKSELERASI. Dengan proses yang telah dilalui, kami (edy, reyyan) mengucapkan terimakasih untuk mereka yang telah berpartisipasi dan mendukung jalannya pemilihan. Dengan izin Allah Fuad dan Galih lah yang terpilih menjadi Ketua dan wakil ketua BEM KEMA FMIPA UNPAD. Dengan mengucap rasa syukur, hati ini pun lega dengan hasil tersebut, karena Allah maha tahu akan segala hal yang hambanya kerjakan . Dan awal dari perjalanan ini pun saya mengambil peran sebagai Kadept MIBA, yups minat bakat. Departemen yang selalu menjadi keinginan saya untuk bisa berperan disana, karena kesukaan saya terhadap olahraga dan seni. Perjalanan yang ditemani 22 orang hebat di berbagai prodi sebagai RT 2, dan 92 orang RT 3 :)

Awalnya, saya mengira dengan orang-orang hebat di berbagai prodi perjalanan ini akan berjalan dengan lancar dengan sedikit hambatan yang dengan mudah kita lalui. Tapi, anggapan itu akan sangat salah ketika kau tak merasakan pahitnya perjuangan bersama mereka. Bukan hal yang mudah untuk bisa bekerja sama dengan mayoritas orang-orang baru di dalamnya,  baru dikenal, baru di kontak HP , baru di perjalanan hidupmu ini. Butuh proses untuk bisa tau akan hal yang mereka sukai, senangi, gemari, dan sebaliknya. Dan ternyata benar, waktu demi waktu proses itu pun kita lakukan, namun hasil yang kami dapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, karena manusia bukanlah tempat untuk berharap , hanya Allah lah satu-satunya tempatmu untuk berharap. Hambatan tersebut lambat laun kami kurangi, dengan daya pensolidan. ketika mereka yang tidak kuat akan hambatan tersebut, maka aliran-aliran yang mengantar ke pemikiran dan jiwanya akan semakin kuat untuk keluar dari medan. Dan pada kenyataannya pun demikian, orang-orang masuk dan keluar melalui medan hambatan tersebut, ada yang kembali ada pula yang jauh tak kembali.

Aku pun tak begitu nyaman akan perjalanan ini, orang-orang terasa individualis mengerjakan apa yang memang seharusnya ia kerjakan tanpa memikirkan orang lain yang membutuhkan bantuan dan dorongan darinya, Sebagian orang berkelompok, berkubu menjadi beberapa bagian, memisahkan jarak antara bagian satu dengan yang lainnya . Bagaimana dengan mereka yang tak mempunyai kelompok ? mencari tempat lain lah yang mereka butuhkan untuk memenuhi kebutuhan sosialisnya. Apakah perbedaan ini merupakan awal dari perpecahan ? bagaimana caranya untuk menyatukan perbedaan-perbedaan ?  jawabannya ada pada diri kalian. Bukan kah kita tahu bahwa kita terlahir sebagai individu yang berbeda satu sama lain, tak ada satu orang pun yang sama di dunia ini ? tidak percaya ? silakan cari, jika ada maka engkau belum yakin atas hasil penciptannya yang sangat sempurna ini. Sifat dan karakter dari seseorang pun tak mungkin sama . Sudah berapa tahun kau hidup di dunia ini ? ketika kau masih merasakan perbedaan itu membuat suatu beban dalam diri, bukankah kau belum pernah melihat apa yang terjadi di luar sana ? lihatlah mereka yang hidup nyaman akan perbedaan-perbedaan. Perbedaan yang tak sama ini biarlah menjadi suatu keindahan yang telah Allah ciptakan, membuat logika tak sampai untuk menerjemahkannya. Kesempurnaan yang Allah miliki, bukanlah kesempurnaan yang bisa hambanya gapai, namun kesempurnaan yang yang harus di syukuri.

Dan akhirnya, mereka pun tahu. Kita tak pernah sama, akan tapi kita mempunyai tujuan yang sama. Membawa Visi dan Misi Kabinet SERU 2016 untuk KEMA FMIPA UNPAD.

Minggu, 16 Oktober 2016

Butuh 1000 Kekalahan untuk Menjadi Pemenang

Prestasi merupakan suatu hal yang selalu ingin diraih oleh setiap orang. Karena dengan prestasi tentunya kita mempunyai suatu pencapaian yang lebih baik dari pencapaian sebelumnya. Bukan hal yang mudah untuk meraih suatu prestasi atau biasa kita sebut kemenangan jika diambil dari suatu perlombaan.
Menjadi pemenang bukan sesuatu yang instan, dimana sekali melakukan percobaan berhasil dengan waktu yang cukup singkat. Layaknya menyeduh mie instan yang tidak perlu menggunakan prosedur baku dan memerlukan waktu yang lama, menyeduh mie bisa dengan cara tersendiri asalkan enak untuk dinikmati. Menjadi pemenang butuhlah proses yang sangat panjang, banyak halauan dan rintangan yang datang menghampiri perjuanganmu. Memang itulah caranya untuk menjadi seorang pemenang, banyak masalah yang akan kamu selesaikan, banyak orang pula yang akan kamu hadapi nanti.
"Know Yourself, you Will Win All Battles"
Menjadi Pemenang bukan berarti ia tidak mengalami kekalahan, tapi ia belajar dari kekalahan yang sebelumnya ia alami. Kekalahan yang jumlahnya lebih banyak dari kemenangan yang ia dapatkan. Perlu merasakan menjadi orang yang lemah untuk menjadi orang yang kuat, perlu merasakan menjadi orang yang kuat untuk menjadi orang yang hebat. Butuh 1000 Kekalahan untuk Menjadi Pemenang, karena yang akan menjadikan kamu seorang pemenang yaitu kekalahanmu sendiri.

Menjadi seorang pemenang harus terus mempunyai target yang lebih baik, agar kamu tahu seberapa jauh kemampuanmu. Disaat kamu kalah, janganlah bersedih. Teruslah berusaha dan semangat untuk mencapai kemenangan tersebut. Dan Ketika kamu menang, janganlah terlalu bahagia. Teruslah bersyukur dan tersenyum untuk bisa mempertahankan dan meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.
"Janganlah menjadi penonton di luar lapangan yang hanya dapat berkomentar dan tidak membawa perubahan, namun jadilah pemain dengan AKSI TERBAIKMU"
"Butuh 1000 Kekalahan untuk Menjadi Pemenang"


Rabu, 27 Juli 2016

Sumur Tua, Sumber Mata Air Desa Baleraja

EDY HIDAYAT

140110130007
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Air merupakan sumber kehidupan, dimana ada air maka disana akan terdapat makhluk hidup . Tanpa air semua mahkluk hidup yang ada di bumi ini akan mati. Tanpa adanya air manusia dapat merasakan kehausan, kekurangan zat cair di dalam tubuhnya hingga mengakibatkan kematian. Tanpa air, hewan pun akan kehausan dan akan mati. Begitupula tanah tanpa air akan menjadi tandus dan gersang, tumbuh-tumbuhan akan layu , kering dan sulit untuk hidup hingga kemudian mati. Masalah air adalah masalah dunia dan masalah kehidupan termasuk di Desa Baleraja tempat KKNM Unpad kelompok penulis saat ini.
Warga Desa Baleraja membutuhkan sumber air untuk tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti halnya mandi, mencuci, bercocok tanam ataupun pengairan untuk persawahan dan perkebunan. Sebagian besar persawahan di Desa Baleraja merupakan tadah hujan dimana hanya mengandalkan air hujan turun sebagai pengairannya. Selain itu,  untuk kebutuhan sehari hari seperti mandi, mencuci dan lain sebagainya sebagian besar warga menggunakan pompa air yang digunakan secara bersamaan setiap harinya. Jarang sekali penulis bisa menemukan sumur yang dibuat oleh warga.
Pada hari ke-23 kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Padjadjaran saya bermain dan berlatih Sepakbola bersama anak-anak SDN Cadasngampar di lapangan sepakbola belakang sekolah. Latihan Sepakbola bertujuan untuk tahap seleksi pembentukan tim Sepakbola dalam mengikuti O2SN. Setelah latihan selesai, di sebelah barat lapangan terlihat ada sumur tua yang membuat saya tertarik untuk melihatnya, karena selama hampir 23 hari di Desa ini saya belum pernah melihat ada sumur. Saya pun menghampiri sumur tersebut untuk melihat dan sekaligus membersihkan kaki dan pakaian yang kotor.
Banyak hal menarik yang saya temui ketika menghampiri sumur tersebut. Pertama, berawal dari cara untuk mengambil air ke dalam sumurnya. Ketika di sumur sumur biasa kita menggunakan katrol, tali karet dan ember untuk mengambil air kedalam sumur. Berbeda halnya dengan sumur ini, alat pembawa airnya di desain secara tradisional menggunakan tiga bambu yang cukup besar dan panjang. Satu bambu sebagai penyangga, satu bambu di tengah sebai penghubung dan satu bambu yang diikat bersama ember sebagai pengambil airnya. Lebih jelasnya bisa lihat pada gambar.

Sumur yang berada di blok Panongan Dusun 2 Desa Baleraja ini sudah berumur cukup tua. Menurut salah satu warga yang sedang beraktifitas di sekitaran sumur tersebut. Beliau sekarang berumur 45 tahun, dan ketika ia kecil sumur itupun sudah ada yang berarti usia sumur tersebut sudah berusia sekitar 40 tahun. Namun bisa saja sumur tersebut berumur 50 atau bahkan 100 tahun, penulis belum bisa memastikan tepatnya berapa umur sumur tersebut.

Kamis, 21 Juli 2016

Optimalisasi Sistem Pemakaian Pompa Air di Desa Baleraja

Kelompok Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Padjadjaran yaitu penulis dan rekan-rekannya untuk pertama kalinya menginjakan kaki di tempat yang konon dulunya di tempati Raja ini Selasa, 5 Januari 2015. Karena baru pertama kali , sehingga dibutuhkan proses beradaptasi untuk tinggal di Desa Baleraja ini selama satu Bulan. Permasalahan utama yang kami temui dalam proses beradaptasi ini yaitu suhu udara yang cukup panas dan wabah nyamuk yang setiap harinya menghampiri tempat tinggal kami. Dari permasalahan tersebut tentunya kita harus mempunyai banyak air sebagai salah satu solusinya. Dan ternyata air merupakan salah satu masalah utama yang ada di Desa Baleraja ini.
Air sebagai kebutuhan utama bagi manusia yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, mandi, mencuci dan lain sebagainya seharusnya didapatkan secara mudah oleh setiap warga apalagi di musim penghujan seperti ini.  Namun di Desa Baleraja sebagian besar warga menggunakan satu mesin pompa air untuk digunakan oleh beberapa rumah sehingga warga harus bergantian menggunakan mesin pompa air untuk mengisi bak yang ada di rumah masing-masing dengan penjadwalan yang sudah ditentukan sehingga warga tidak saling berebut. Mereka sudah tahu kapan harus mengisi air dan kapan harus berhenti mengisi air. Rata-rata satu pompa air digunakan oleh 4 sampai 10 rumah secara bergantian.
Proses Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer. Penjadwalan bertugas memutuskan hal-hal berikut :
1.      Proses yang harus berjalan
2.      Kapan dan selama berapa lama proses berjalan
Berkaitan dengan penggunaan pompa air secara bergantian setiap harinya yang digunakan oleh beberapa rumah merupakan salah satu bahasan penulis sebagai Mahasiswa Matematika yaitu (Sistem Operasi) proses penjadwalan. Lebih tepatnya sang penulis mengambil bidang minat Matematika Terapan (Industri) ingin mencoba sedikit menerapkan sistem optimasi atau Pengoptimalan terhadap jadwal saluran air yang digunakan warga Desa Baleraja. Prinsip optimaliasi tentunya memaksimuman dan meminimumkan suatu permasalahan agar mendapatkan hasil yang dianggap terbaik. Untuk masalah ini tentunya penulis ingin memaksimumkan jumlah air yang diperoleh oleh warga dan meminimumkan waktu yang digunakan oleh warga untuk mengambil air dari suatu pompa air yang sama. Kriteria untuk mengukur dan optimasi kinerja penjadwalan meliputi;
1.      Adil (Fairness)
Setiap warga yang menggunakan satu pompa air yang sama haruslah mendapatkan jatah waktu layanan proses (mengisi air) yang sama dan tidak ada rumah yang tidak mendapatkan layanan proses(mengisi air) sehingga mengalami startvation yaitu kondisi dimana proses tidak pernah berjalan karena tidak dijadwalkan untuk berjalan. Sehingga setiap warga mendapatkan pelayanan dari pemroses secara adil.
Dalam pelaksanaannya warga sudah berusaha untuk menerapkan sistem penjadwalan ini dengan seadil-adilnya. Namun masih ada perbedaan waktu mengisi air, dikarenakan Bak yang dimiliki oleh warga berbeda-beda kapasitas dan volumenya. Sehingga waktu disesuaikan dengan kapasitas Bak yang dimiliki dan waktunya masih dalam rentang yang cukup lama tidak pas pada menit yang ditentukan. Sehingga seharusnya warga membuat jadwal pengisian berdasarkan lamanya waktu yang disepakati.

2.      Efisiensi
Menjaga agar proses pengisian air tetap dalam keadaan sibuk sehingga efisiensi sistem mencapai nilai maksimum. Keadaan sibuk berarti sistem tidak menganggur, kecuali pada jam tidur. Tapi itupun sering kali kami gunakan untuk mengisi air bak disaat warga sedang tidur. Pompa air terus digunakan untuk mengisi bak air setiap warga selama 24 jam.
Dalam pelaksanaannya warga masih belum menggunakan pengisian air secara efisien, dikarenakan sering kali ada waktu kosong dimana pompa air tidak digunakan dan untuk saat ini masih dikatakan normal. Sehingga seharusnya warga memiliki waktu penjadwalan selama kerja pompa air, entah itu 20-24 jam. Dan semua rumah yang menggunakan pompa air yang sama mengetahui jadwal kapan mereka harus mengisi air.


3.      Waktu Tanggap (Respons Time)
Waktu yang digunakan ketika pengguna pompa air terakhir (n) dilanjutkan oleh pengguna selanjutnya (n+1). Kami sering kali menggunakan waktu ini secara rutin setiap harinya, dimana kami sering kali disuruh oleh salah seorang nenek yang menggunakan pompa air yang sama. Sebisa mungkin kami responsive ketika nenek mengintruksikan kami untuk mengisi air bak.
Dalam pelaksanaannya waktu tanggap sering kali terlalu lama, dikarenakan pemilik rumah tidak berada di tempat tinggalnya. Dan ketika diminta untuk mengisi air seringkali menunda nunda, dikarenakan air dalam bak masih cukup. Sehingga seharusnya warga memiliki bejana bejana besar yang siap menampung ketika mempunyai waktu tambahan untuk mengisi air.

4.      Turn around Time
Waktu yang dihabiskan proses berada di dalam sistem. Dimana waktu Eksekusi + Waktu Menunggu. Sasaran Penjadwalan adalah meminimalkan turn around time.
Dalam pelaksanaannya waktu menunggu masih tergolong sangat lama, karena hanya mengandalkan waktu pagi siang sore malam sebagai tanda kapan mereka harus mengisi air. Sehingga seharusnya warga membuat interval waktu yang tidak terlalu lama untuk membuat sistem penjadwalan dalam pergantian pengisian air. Contohnya untuk 5 rumah dalam 20 jam. Mereka memberikan waktu masing masing 2 jam untuk mengisi air. Sehingga memiliki 2x jatah pengisian air.

5.      Trought
Trought adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan selama satu selang waktu. Sasaran penjadwalan adalah untuk memaksimalkan jumlah proses yang dilayani per satu interval waktu. Lebih tinggi angka trought maka lebih banyak kerja yang dilakukan oleh suatu sistem.
Dalam pelaksanaannya waktu interval proses pengisian air masih tergolong lama seperti yang dilihat dari poin 4. Namun trought ini bisa digunakan minimal 2 jam untuk masing masing rumah.

Jadwal Pengisian Air

1
2
3
4
5
Keterangan
00.00-01.59





    Bisa digunakan siapapun

      Respond Time atau waktu tambahan mengisi air ketika rumah sebelumnya selesai.

      Waktu mengisi air

      Tidak boleh mengisi air.

Pada setiap pergantian jadwal diberikan waktu 1 menit untuk Respond Time sehingga waktu bisa lebih efisiens.

Trought = 2
Interval = 2 jam
02.00-03.59





04.00-05.59





06.00-07.59





08.00-09.59





10.00-11.59





12.00-13.59





14.00-15.59





16.00-17.59





18.00-19.59





20.00-21.59





22.00-23.59





00.00-01.59






Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan proses pengambilan air, diantaranya :
1.      Pastikan keran pipa rumah lain sudah berada dalam keadaan tertutup
2.      Set (hidupkan) sakelar air dari off -> on sebagai daya untuk mengambil air
3.      Set keran pipa searah dengan pipa air agar terbuka, sehingga air mengalir kea rah rumah.

4.      Buka keran yang akan mengalirkan air ke dalam Bak/Bejana. Tunggu beberapa saat sehingga air mengisi kapasitas bak secara penuh (full)