Selasa, 03 Januari 2017

Perbedaan yang tak sama

Semangat hari selalu diawali dengan sejuknya udara pagi. Udara segar yang tanpa sepeserpun kita harus membayarnya. Nikmat yang tiada tandingannya ketika dia yang bernama oksigen masuk ke dalam diri ini untuk melanjutkan perjalanan hidup, namun terkadang kita sering lupa untuk bersyukur , mensyukuri setiap apa yang telah Allah berikan.
Perjalanan hidup tentunya tidaklah statis, untuk mencapai tujuan banyak jalan yang harus kita lalui dengan medan, suasana dan pemeran yang berbeda-beda. Kadang kau bisa menemui medan yang sangat mudah , berjalan lurus dengan kegemberiaan bersama orang yang nyaman, namun terkadang kau juga bisa berhadapaan dengan medan yang sebelumnya tak pernah kau bayangkan, di ujung tebing yang curam dengan angin kencang dan hujan lebat , tak ada satupun teman yang bisa menolongmu. Itulah perjalanan hidup, hanya Allah lah yang tau, kita hanya harus memainkan peran hari demi hari dengan sangat baik dengan skenario yang telah dibuat sangat baik oleh Sutradara hidup dan matimu , sutradara yang maha bijaksana dan adil. Sungguh, apakah kau masih mempertanyakan mengapa banyak perbedaan di dunia ini ? perbedaan adalah hal indah yang telah Allah berikan kepada kita agar kita dapat bersyukur akan segala nikmat-Nya.

Setelah melalui perjalanan bersama Pemain Berprestasi di Himatika FMIPA UNPAD pada tahun 2015, kini di tahun 2016 saya mencoba mengikuti skenario Allah untuk melanjutkan perjalanan di BEM KEMA FMIPA UNPAD. Keputusan yang saya ambil yaitu dengan mencalonkan diri sebagai ketua BEM KEMA FMIPA UNPAD pada waktu itu, dengan membawa VISI AKSELERASI. Dengan proses yang telah dilalui, kami (edy, reyyan) mengucapkan terimakasih untuk mereka yang telah berpartisipasi dan mendukung jalannya pemilihan. Dengan izin Allah Fuad dan Galih lah yang terpilih menjadi Ketua dan wakil ketua BEM KEMA FMIPA UNPAD. Dengan mengucap rasa syukur, hati ini pun lega dengan hasil tersebut, karena Allah maha tahu akan segala hal yang hambanya kerjakan . Dan awal dari perjalanan ini pun saya mengambil peran sebagai Kadept MIBA, yups minat bakat. Departemen yang selalu menjadi keinginan saya untuk bisa berperan disana, karena kesukaan saya terhadap olahraga dan seni. Perjalanan yang ditemani 22 orang hebat di berbagai prodi sebagai RT 2, dan 92 orang RT 3 :)

Awalnya, saya mengira dengan orang-orang hebat di berbagai prodi perjalanan ini akan berjalan dengan lancar dengan sedikit hambatan yang dengan mudah kita lalui. Tapi, anggapan itu akan sangat salah ketika kau tak merasakan pahitnya perjuangan bersama mereka. Bukan hal yang mudah untuk bisa bekerja sama dengan mayoritas orang-orang baru di dalamnya,  baru dikenal, baru di kontak HP , baru di perjalanan hidupmu ini. Butuh proses untuk bisa tau akan hal yang mereka sukai, senangi, gemari, dan sebaliknya. Dan ternyata benar, waktu demi waktu proses itu pun kita lakukan, namun hasil yang kami dapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, karena manusia bukanlah tempat untuk berharap , hanya Allah lah satu-satunya tempatmu untuk berharap. Hambatan tersebut lambat laun kami kurangi, dengan daya pensolidan. ketika mereka yang tidak kuat akan hambatan tersebut, maka aliran-aliran yang mengantar ke pemikiran dan jiwanya akan semakin kuat untuk keluar dari medan. Dan pada kenyataannya pun demikian, orang-orang masuk dan keluar melalui medan hambatan tersebut, ada yang kembali ada pula yang jauh tak kembali.

Aku pun tak begitu nyaman akan perjalanan ini, orang-orang terasa individualis mengerjakan apa yang memang seharusnya ia kerjakan tanpa memikirkan orang lain yang membutuhkan bantuan dan dorongan darinya, Sebagian orang berkelompok, berkubu menjadi beberapa bagian, memisahkan jarak antara bagian satu dengan yang lainnya . Bagaimana dengan mereka yang tak mempunyai kelompok ? mencari tempat lain lah yang mereka butuhkan untuk memenuhi kebutuhan sosialisnya. Apakah perbedaan ini merupakan awal dari perpecahan ? bagaimana caranya untuk menyatukan perbedaan-perbedaan ?  jawabannya ada pada diri kalian. Bukan kah kita tahu bahwa kita terlahir sebagai individu yang berbeda satu sama lain, tak ada satu orang pun yang sama di dunia ini ? tidak percaya ? silakan cari, jika ada maka engkau belum yakin atas hasil penciptannya yang sangat sempurna ini. Sifat dan karakter dari seseorang pun tak mungkin sama . Sudah berapa tahun kau hidup di dunia ini ? ketika kau masih merasakan perbedaan itu membuat suatu beban dalam diri, bukankah kau belum pernah melihat apa yang terjadi di luar sana ? lihatlah mereka yang hidup nyaman akan perbedaan-perbedaan. Perbedaan yang tak sama ini biarlah menjadi suatu keindahan yang telah Allah ciptakan, membuat logika tak sampai untuk menerjemahkannya. Kesempurnaan yang Allah miliki, bukanlah kesempurnaan yang bisa hambanya gapai, namun kesempurnaan yang yang harus di syukuri.

Dan akhirnya, mereka pun tahu. Kita tak pernah sama, akan tapi kita mempunyai tujuan yang sama. Membawa Visi dan Misi Kabinet SERU 2016 untuk KEMA FMIPA UNPAD.