Kamis, 14 Juli 2016


“JIKA AKU MENJADI SPBU (Senyum Pendekar Baleraja,Umbara) ”
Edy Hidayat
Fakultas MIPA

Senyuman merupakan ibadah yang paling murah dan mudah , tak perlu menggunakan uang untuk melakukannya, tak perlu banyak tenaga untuk melaksanakannya. Setiap orang tentunya memiliki kesempatan yang sama untuk bisa tersenyum kapanpun dan diamanapun kita berada serta kepada siapapun senyum itu diberikan. Senyuman adalah interkasi yang sangat disenangi oleh setiap orang karena dengan tersenyum kita dapat memberikan kesan positif untuk orang yang melihatnya. Kita akan mengetahui keadaan suasana hati mereka apakah sedah bahagia, sedih, kesal, kecewa ataupun yang lainnya. Senyuman identik dengan sifat ramah, dimana orang yang diberikan senyuman akan merasa sangat dihargai kehadirannya. Eittss tapi jangan asal-asalan ngasih senyuman ya guys, senyum juga harus ada aturannya yaitu harus mengetahui situasi dan kondisi yang ada, kapan dimana dan untuk siapa kita tersenyum. Ketika kita tidak tahu situasi dan kondisi harus tersenyum , ya palingan kalian bisa dikatakan seperti orang gila, hehe. Dan satu lagi, jangan sembarangan memberikan senyuman kepada lawan jenis karena bisa bisa mereka menganggap hal yang berbeda dan ujung-ujungnya kebawa perasaan deh wkwk.
Di Desa Baleraja Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu ini kurang lebih orang-orangnya ramah dan murah senyum, mereka selalu berusaha untuk memberikan senyuman tanda keramahan ketika kerap kali bertemu dan berbincang, walaupun terkadang saya tidak mengetahui apakah mereka sedang mempunyai masalah atau tidak. Namun dari sekian banyak orang yang ada di Desa Baleraja ini, dari sekian banyak orang yang tersenyum menandakan keramahannya, ada yang berbeda pada satu sosok saat saya melihatnya. Senyuman dan keramahannya seakan-akan ia selalu dalam keadaan yang sangat bahagia menunjukkan rasa syukurnya atas rahmat dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT. Sosok tersebut ada pada diri “Kang Sukma” biasa kami memanggilnya dengan sebutan itu.
Sukma Umbara , pria yang tak pernah lelah berusaha untuk terus bermanfaat bagi banyak orang. Pria yang sering disapa “Umbara” oleh warga Desa Baleraja ini lahir di Indramayu 27 tahun yang lalu. Mungkin ketika mendengar atau mengetahui umur beliau tanpa melihat sosoknya, ia sudah dibilang cukup berusia seperti halnya bapak-bapak lainnya yang sibuk mencari nafkah dan pusing untuk menyekolahkan anaknya. Namun, sosok pria 27 tahun ini terlihat lebih muda, dinamis dan sangat energik layaknya pemuda desa yang siap berjuang, siap untuk mengharumkan tanah kelahiran yang ia duduki hingga saat ini. Beliau bisa membaur dengan pemuda desa dan juga tak canggung untuk bercengkrama dengan orang-orang yang lebih dewasa daripadanya.
Umbara sapaan hangat Desa Baleraja ini terlahir di tengah keadaan keluarga yang sangat sederhana, jauh dari kata mewah dan megah. Namun rasa syukurnya mampu membawa kesederhanaan pada tingkat yang istimewa. Beliau anak pertama dari dua bersaudara, adiknya bernama Jaka Kelana. Nama kedua pendekar yang diberikan oleh ayahnya mengharapkan sang putra benar-benar menjadi pahlawan di masyarakat. Banyak cara yang dilakukan Kang Sukma untuk membahagiakan keluarganya dan bermanfaat untuk orang lain. Beliau pernah mengajar beberapa tahun di SDN, MD dan pengajian. Beliaupun merupakan anggota karang taruna yang sangat aktif, sering kali dipercaya untuk menjadi ketua pelaksana atau perwakilan kegiatan Desa Baleraja. Semua yang dilakukannya bukan karena materi, melainkan beliau sangat senang beraktifitas seperti itu, bisa berinteraksi dan mengenal orang banyak menjadi modal untuk ia di masa depan.
Pria yang sudah mendapatkan gelar sarjana pendidikan di tahun 2014 ini, kini sedang berusaha untuk menitik kariernya dari awal lagi, yaitu menjadi wakil sekretaris Desa Baleraja. Pekerjaan yang belum genap dua bulan ini memberikan harapan baru untuk menjamin kehidupannya. Walaupun gaji yang ia dapatkan menjadi seorang Wakil Sekretaris Desa  tidaklah seberapa,  mengumpulkan uang untuk membelikan sepedapun susah, namun selalu ia cukupkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebelumnya beliau pernah bekerja sebagai staf TU , guru olahraga dan PAI di SDN Pasirmuncang dari tahun 2006-2012. Dan beliau juga sempat keluar dari SDN untuk memutuskan untuk bekerja di suatu perusahaan menjadi seorang buruh di tahun 2012.
Pria yang menikah di tahun 2010 dengan seorang gadis desa ini diakruniani seorang putri yang kini berusia dua tahun. Namun sangat disayangkan, ketika beliau sedang berusaha untuk membahagiakan isteri dan anaknya terjadi sedikit masalah yang mengharuskan mereka terpisah untuk sementara waktu. Keadaan ekonomi yang belum memadai menjadi faktor utama berpisahanya keluarga ini. Sekarang, Kang Sukma tinggal sendiri di rumah yang dihadiahkan oleh ibunya yang kini sedang berada di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita. Hari-Hari yang dijalaninya saat ini selalu ia lakukan dengan sebaik mungkin, kegagalan dan kesalahannya di masa lalu coba ia perbaiki sedikit demi sedikit. Tak banyak yang ia mau dari pekerjaannya saat ini, bisa menafkahi anaknya dengan baik pun sudah lebih dari cukup, ditambah adiknya yang kini belum bekerja mengharuskan ia menjadi salah satu tanggungan hidupnya. Gaji yang tak seberapa harus ia cukupkan, walaupun ia sering kali melamun memikirkan usaha lain yang mungkin bisa menjadikan ia lebih baik.
Cita dan harapannya pun cukup mulia, Kang Sukma menginginkan untuk melanjutkan studi S2-nya dengan harapan bisa mendapatkan banyak imu dan bermanfaat yang nantinya akan diterapkan di masyarakat khususnya di Desa Baleraja. Pemilihan kuwu( Kepala Desa) yang hampir sebagian besar menggunakan politik uang untuk memenangkan sang calon, kini ia pun bertekad untuk merubahnya.  Masyarakat Desa Baleraja seharusnya memilih seorang pemimpin yang benar-benar ingin merubah desanya ke arah yang lebih baik berdasarkan Visi Misinya bukan karena berapa banyak uang yang diberikannya, memilih pemimpin bukan karena kepentingan pribadinya tapi memilih pemimpin yang berdasarkan kepentingan bersama.
Senyum, Semangat , Keramahan dan Kerja Keras yang selalu ia tunjukkan setiap hari menjadikan motivasi saya untuk bisa seperti itu. Beban dan tanggungan hidup yang cukup berat tak ia lihatkan kepada orang lain, membiarkan hanya dirinya saja yang tahu. Aktivitas yang dilakukannya setiap hari dan pekan pun sangatlah padat, ia mampu membagi waktu dengan baik antara pekerjaan, bermain dengan teman-teman , keluarga dan masyarakat. Hampir setiap hari ia bekerja di Kantor Kuwu Baleraja dari mulai pagi hingga larut malam untuk menjalankan tugas laporan pertanggungjawaban kegiatan desa sebelumnya dan rancangan pembangunan desa untuk beberapa tahun kedepan. Ia duduk di kursi dengan menghadap laptop dalam waktu yang cukup lama dan kerap kali dengan kondisi badan yang sering kali di paksakan karena Amanah dan tugasnya menjadi prioritas utamanya saat ini.

Kritik kurang baik yang menghampirinya tak ia masukan kedalam hati, justru membuat ia berintropeksi diri untuk menjadi lebih baik lagi. Saran dan masukan selalu menjadi penyemangat dan motivasinya. Kini harapannya sangatlah tinggi di usia yang sudah tak dini lagi, ingin duduk di salah satu perguruan tinggi negeri agar dapat bermanfaat dan membanggakan desa tercintanya ini. Walaupun setiap saat harus hidup sendiri dan menjalankan kewajibannya untuk menafkahi seorang putri. Namun semuanya ia syukuri, tak ada yang terbebani. Kini ia hidup sendiri di rumah yang ibunya hadiahi di temani oleh teman-temannya. Mencuci , makan dan tidur pun sudah terbiasa mandiri. Mentari cerah yang akan selalu membangunkannya di setiap pagi. Dan Kang Sukma akan terus menyinari desa ini dengan senyuman dan keramahannya. Hingga saya akan menyebutnya sebagai Senyum Pendekar Desa Baleraja. Bisakah aku menjadi ? yapss, Inilah JIKA AKU MENJADI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar